Jakarta, kpu.go.id – Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menjadi salah satu dari 101 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada tahun 2017. Sebagai ibukota negara, Pilkada DKI Jakarta menjadi miniatur pemilu nasional, sehingga sekecil apapun potensi masalah, harus bisa diatasi sejak dini. Dua pilkada DKI Jakarta sebelumnya bisa menjadi contoh, sekeras apapun persaingan hingga KPU memutuskan suara terbanyak sebagai pemenang, maka pasangan calon yang tidak terpilih langsung memberikan ucapan selamat. Hal ini menjadi puncak prestasi dan legitimasi bagi penyelenggara pilkada, karena hasilnya bisa diterima oleh masyarakat, pasangan calon baik yang menang maupun yang kalah. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Juri Ardiantoro, saat memberikan pengarahan pada acara Konsolidasi Akbar Penyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (30/7). “Ada tiga prinsip dasar yang harus dijaga penyelenggara pilkada, yaitu profesional, artinya kita harus bisa menguasai aturan, independensi, artinya kita harus bisa menjaga jarak dengan pihak-pihak yang berkepentingan, dan integritas, artinya kita harus bisa menolak godaan-godaan yang mempengaruhi penyelenggara pilkada,” tutur Juri yang juga pernah menjabat Ketua KPU DKI Jakarta periode 2008 - 2013. Sementara itu, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengajak seluruh penyelenggara pilkada DKI Jakarta untuk mempertegas komitmen pada pilkada yang tinggal 199 hari lagi. Komitmen itu adalah untuk tetap berintegritas, karena disitu ada kejujuran, akhlakul karimah, amanah, dan adil, sehingga tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Kemudian netralitas, baik itu imparsial maupun non partisan, serta profesionalitas, menjalankan tahapan yang berjalan harus sesuai peraturan perundangan yang berlaku. “Kita sebagai penyelenggara pilkada adalah jamaah, bukan kumpulan, kita adalah barisan, bukan kerumunan, karena kalau jamaah dan barisan itu ada aturan, sistem, norma, dan tujuan yang jelas. Kita semua adalah bangunan yang kokoh dalam tekad untuk mensukseskan pilkada DKI Jakarta 2017,” tegas Sumarno di hadapan 1726 peserta yang terdiri dari petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bawaslu RI Muhammad mengajak seluruh penyelenggara pilkada DKI Jakarrta untuk kompak, dan menghindari kerenggangan-kerenggangan, karena kesuksesan pilkada ini menjadi tanggungjawab bersama. Sebagai penyelenggara pilkada harus bisa cerdas, karena wasit harus lebih tau aturan dibanding pemain. Muhammad juga mengintruksikan seluruh panwas di DKI Jakarta untuk tidak minum-minum kopi di warung atau tempat nongkrong, karena kalau ketahuan ada tim sukses peserta pilkada di tempat yang sama, maka bisa dilaporkan ke Bawaslu RI dan akan diteruskan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Semua harus bisa memegang independensi dan amanah dengan baik dalam penyelenggaraan pilkada ini. (arf/red. FOTO KPU/ris/Hupmas)