Jakarta,
kpu.go.id-
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Jumat (5/01) meresmikan peluncuran Pencocokan
dan Penelitian (Mencoklit), bertempat di Aula Lembaga Pengembangan Perbankan
Indonesia (LPPI) jalan Kemang Raya No. 35 Jakarta.
Peresmian gerakan coklit serentak ini dilaksanakan bersamaan
dengan bimbingan teknis Sistem Informasi Data Pemilih (sidalih) Pilkada 2018 yang
diikuti oleh pranata komputer dari masing-masing KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan pilkada serentak Tahun 2018.
Gerakan Coklit Serentak di 31 Provinsi, 381
Kabupaten/Kota, menandai pelaksanaan pilkada serentak Tahun 2018.
Kepala Biro Perencanaan Sumariyandono dalam laporannya
mengatakan, peresmian dari pada gerakan coklit serentak ini ditujukan utamannya
adalah untuk menunjukan bahwa seluruh jajaran KPU, baik di tingkat Provinsi
maupun ditingkat Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan pilkada tahun 2018 siap
untuk menjalankannya.
Gerakan coklit awal dari pada upaya kita untuk menyempurnakan
data pemilih sebelum kita tetapkan menjadi data pemilih tetap. Oleh sebab itu
gerakan coklit ini sangat-sangat penting dan perlu kita lakukan sama-sama
secara serentak agar nuasa ataupun masyarakat bisa memandang bahwa KPU siap
untuk melaksanakan pilkada Tahun 2018.
Sedangkan pelaksanaan daripada coklit yang akan dilakukan
secara serentak yang akan dilakukan pada 20 Januari 2018, pelaksanaan tersebut dilakukan
serentak dihampir seluruh Kabupaten, secara pasti adalah 381 Kabupaten/Kota dan
17 Provinsi.
Adapun gerakan coklit serentak akan dipusatkan dibeberapa
kota besar, antara Sumatera Utara, kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bali,
Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, ujar Sumariyandono
Ketua KPU Arief Budiman dalam sambutannya mengatakan
kenapa KPU perlu membuat gerakan coklit serentak, karena selama ini kegiatan
melakukan pencocokan dan penelitian pemutahiran data pemilih itu dilakukannya
tidak pernah punya gema yang luar biasa diseluruh Indonesia.
Kenapa KPU perlu lakukan gerakan coklit serentak,
karena pada hari pertama coklit itu kita
lakukan gerakan serentak untuk memberi semangat, untuk memberi sinyal, bukan
hanya bagi petugas coklit, tetapi juga memberi sinyal, memberi semangat untuk masyarakat pemilih, ini yang penting
sebetulnya, ujar Arief.
Tujuan agar masyarakat pemilih tergerak, sejak hari
pertama dilakukannya coklit dia sudah mulai mengecek, nama sudah masuk belum, sudah
benar belum catatan namanya.
Jadi kehadiran Bawaslu, DKPP, Lemabaga Swadaya
Masyarakat, Pimpinan lembaga negara yang ada disini, bukan sekedar kami
memberikan informasi tentang coklit, tetapi lebih dari itu kami ingin
mengingatkan teman-teman yang ada di Provinsi, Kabupaten/Kota bahwa kegiatan
coklit anda akan dilihat banyak pihak, bawaslu beserta jajarannya akan melihat,
akan mengawasi akan bekerjasama dengan KPU, DKPP juga akan melihat itu, NGO,
Kementerian Lembaga lainnya juga akan melihat itu, jadi ini informasi dua arah,
bukan sekedar hanya kami menginformasi kegiatan KPU, tetapi juga teman-teman
saya ingatkan bahwa melakukan pekerjaan anda akan dilihat banyak pihak.
Peluncuran KPU mencoklit
dihadiri komisioner KPU Viryan, Evi Novida Ginting, Hasyim Asya’ari, Ilham
Saputra, Wahyu Setiawan, Prarmono Ubaid Tanthowi, sekjen KPU Arif Rahman Hakim,
serta anggota DKPP Teguh Parsetyo dan anggota
Bawaslu Mochammad Afifuddin.(dosen.teks/KPU
FOTO/dosen Hupmas)