Berita Terkini

Jelang Rekap Suara di PPK, Komisioner KPU Arief Budiman Kunjungi KPU Sidoarjo

Sidoarjo, kpu.go.id- Jelang rekapitulasi suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tingkat Panitia Pemilu Kecamatan (PPK), yang dijadwalkan berlangsung pada 13-15 Juli 2014, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, mendatangi kantor KPU Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (12/7). Kedatangan Arief tersebut dalam rangka meninjau kesiapan PPK di Sidoarjo, setelah sehari sebelumnya, Jumat (11/7), ia memonitor sejumlah PPK di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.Dalam kunjungannya, Arief Budiman diterima Ketua KPU Sidoarjo Muhamad Zaenal Abidin, beserta anggota. Hadir pula di Kantor KPU Sidoarjo saat itu, Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Eko Sasmito, Anggota KPU Jawa Timur Choirul Anam, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur Sufyanto, serta beberapa anggota PPK dan Panitia Pengawas (Panwas) Kecamatan Sedati, Sidoarjo.Muhammad Zaenal Abidin menerangkan, secara keseluruhan pelaksanaan Pilpres di Kabupaten Sidoarjo, 9 Juli lalu, berjalan aman dan lancar. Hanya saja, terdapat sedikit persoalan di dua TPS, yakni TPS 13 Desa Mbetro dan TPS 6 Desa Pranti Kecamatan Sedati. Untuk diketahui, proses penghitungan surat suara Pilpres di dua TPS tersebut sempat ditangguhkan. Arief mengungkapkan hal itu terjadi akibat adanya persoalan administrasi. “Jadi setelah dilakukan klarifikasi, permasalahan yang ada di dua TPS itu, ternyata hanya kesalahan adminitrasi,” jelasnya. Oleh karenanya, Arief Budiman membahas persoalan tersebut dengan para pihak yang hadir. Ia juga menegaskan, masalah tersebut akan diselesaikan sebelum proses rekapitulasi suara di tingkat PPK berlangsung. “Hari ini (Sabtu 12/7) akan diselesaikan, karena ini adalah hari terakhir rekap di tingkat TPS,” tegas Arief.Disamping itu, ia berpesan kepada PPK Sedati untuk berkoordinasi dan banyak berkomunikasi dengan Panwas Kecamatan.Seusai pertemuan, Arief Budiman memberi keterangan kepada media. Selanjutnya ia melakukan kunjungan ke Kantor Panwaslu Sidoarjo, di Jalan Pahlawan Gg.1 No.5, Sidoarjo, diteruskan dengan memantau kesiapan di PPK Kecamatan Sidoarjo. (rud/bw. FOTO KPU/bw/hupmas)

Rapat Koordinasi Persiapan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres Tahun 2014

Semarang, kpu.go.id– Untuk memantau proses rekapitulasi penghitungan suara yang saat ini sudah mulai berlangsung, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ida Budhiati, memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 yang berlangsung Jumat, (11/07), di Ruang Rapat Kantor KPU Provinsi Jawa Tengah. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah tersebut, Ida berpesan agar permasalahan yang terjadi pada proses rekapitulasi dapat diselesaikan di tingkat bawah dan KPU kabupaten/kota dapat terbuka kepada KPU provinsi apabila terdapat masalah, baik yang sudah dapat terselesaikan maupun belum.  “Lebih baik mandi keringat sekarang dibandingkan menangis darah pada saat rekapitulasi nasional,” Ida mengumpamakan. Ia mendorong agar jajaran KPU baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi terus melakukan monitoring ke jajaran di bawahnya.  Sedangkan terkait formulir C1, Ida meminta agar dapat segera diupload karena berfungsi sebagai data pembanding. “Sangat mungkin C1 hasilnya berbeda dengan hasil rekapitulasi berjenjang, jadi kita harus dapat menjelaskan perbedaan tersebut dengan alat bantu berupa berita acara,” ujar Ida. Oleh karena itu, Ida juga meminta agar kelengkapan administrasi menjadi perhatian jajaran penyelenggara pemilu, terutama juga terkait berita acara. Pada rekapitulasi nasional nanti KPU provinsi harus dapat menghadirkan data sampai dengan tingkat kabupaten/kota untuk mengantisipasi adanya pertanyaan.Sedangkan menyikapi kondisi politik saat ini, Ida berharap KPU selaku penyelenggara Pemilu dapat berperan menurunkan tensi politik dan terus berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja KPU. Rekapitulasi Penghitungan Suara di PPSPada hari terakhir rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), Sabtu (12/07), tercatat hanya 3 (tiga) PPS yang melakukan proses rekapitulasi, yaitu Kelurahan Petompon, Kelurahan Bendan Ngisor, dan Kelurahan Lempongsari. Sedangkan untuk PPS yang lain sudah selesai melakukan proses rekapitulasi pada hari sebelumnya. Dari hasil pemantauan Tim Liputan Humas KPU, pada proses rekapitulasi di Kelurahan Petompon yang terdiri atas tiga belas TPS berjalan cukup lancar. Proses rekapitulasi dihadiri oleh anggota KPPS dari masing-masing TPS, saksi pasangan calon, panwaslu, lurah, ketua PPK, serta beberapa petugas kepolisian. Untuk keamanan, pihak kepolisian menyiapkan anggotanya sebanyak 3-5 orang di setiap PPS dan 5-10 orang di tingkat PPS.Dijadwalkan mulai Minggu (13/07), proses rekapitulasi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sudah mulai dilakukan hingga Selasa (15/07) dan pada Rabu (16/07) dapat dilanjutkan di tingkat KPU kabupaten/kota serta untuk tingkat KPU provinsi pada Jumat (18/07). (Rit/Ajg)

Nobar Final Piala Dunia di Ruang Sidang KPU

Jakarta, kpu.go.id- Suasana Ruang Rapat lantai 2 Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tak tampak seperti biasa. Ketua dan dua Komisioner KPU RI terlihat di dalam ruangan dengan terlihat sesekali berteriak, pada Minggu (14/7) malam. Mereka tidak membicarakan tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ataupun melakukan melaksanakan rapat pleno. Ketua KPU Husni Kamil Manik (berkostum Argentina) bersama Komisioner Ferry Kurnia Rizkiansyah (berkostum Jerman) serta Arif Budiman bersama dengan rekan media massa baik cetak, televisi ataupun online ikut meramaikan momen Final Piala Dunia 2014 dalam acara nonton bareng yang diselenggarakan KPU RI. Layaknya dalam debat capres, kedua massa pendukung kesebelasan disediakan layar masing-masing untuk mendukung tim kebanggaannya beraksi. Skor akhir 1-0 dimenangkan oleh Jerman menutup acara malam hari itu setelah sebelumnya dilakukan sahur bersama dan pembagian door prize bagi penonton yang menyaksikan laga tersebut. (Foto KPU.red/dam)

Anggota KPU Arief Budiman Monitoring PPK di Jawa Timur

Lamongan, kpu.go.id- Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, melakukan monitoring pelaksanaan rekapitulasi suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 ke beberapa Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Provinsi Jawa Timur, Jumat (12/7). Didampingi Ketua dan Anggota KPU Lamongan serta Ketua dan Anggota KPU Jawa Timur, Arief Budiman mengunjungi PPK Kecamatan Lamongan, yang terdiri dari dua belas desa dan dua puluh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Total jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Lamongan sebanyak 114. Selanjutnya, Arief Budiman dan rombongan meneruskan monitoring ke PPK Kecamatan Deket, yang membawahi 17 PPS dengan 90 TPS.Pada kesempatan itu Arief menanyakan berbagai hal yang terjadi selama proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan PPS, termasuk kehadiran para saksi.“Pastikan para saksi menandatangani hasil penghitungan suara dan tidak ada yang merasa keberatan,” ujarnya. Arief juga mengecek pengamanan kotak suara yang dijaga oleh aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP. “Sejauh ini tidak ada kejadian khusus atau luar biasa. Semua berjalan dengan baik,” ungkap Arief. (bow/rud/red. FOTO KPU/bow/hupmas)

Rakor Persiapan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres2014

Semarang, kpu.go.id– Untuk memantau proses rekapitulasi penghitungan suara yang saat ini sudah mulai berlangsung, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ida Budhiati, memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 yang berlangsung Jumat, (11/07), di Ruang Rapat Kantor KPU Provinsi Jawa Tengah. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah tersebut, Ida berpesan agar permasalahan yang terjadi pada proses rekapitulasi dapat diselesaikan di tingkat bawah dan KPU kabupaten/kota dapat terbuka kepada KPU provinsi apabila terdapat masalah, baik yang sudah dapat terselesaikan maupun belum.  “Lebih baik mandi keringat sekarang dibandingkan menangis darah pada saat rekapitulasi nasional,” Ida mengumpamakan. Ia mendorong agar jajaran KPU baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi terus melakukan monitoring ke jajaran di bawahnya.  Sedangkan terkait formulir C1, Ida meminta agar dapat segera diupload karena berfungsi sebagai data pembanding. “Sangat mungkin C1 hasilnya berbeda dengan hasil rekapitulasi berjenjang. Jadi kita harus dapat menjelaskan perbedaan tersebut dengan alat bantu berupa berita acara,” ujar Ida. Oleh karena itu, Ida juga meminta agar kelengkapan administrasi menjadi perhatian jajaran penyelenggara pemilu, terutama juga terkait berita acara. Pada rekapitulasi nasional nanti KPU provinsi harus dapat menghadirkan data sampai dengan tingkat kabupaten/kota untuk mengantisipasi adanya pertanyaan.Sedangkan menyikapi kondisi politik saat ini, Ida berharap KPU selaku penyelenggara Pemilu dapat berperan menurunkan tensi politik dan terus berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja KPU. Rekapitulasi Penghitungan Suara di PPSPada hari terakhir rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), Sabtu (12/7), tercatat hanya tiga PPS yang melakukan proses rekapitulasi, yaitu Kelurahan Petompon, Kelurahan Bendan Ngisor, dan Kelurahan Lempongsari. Sedangkan untuk PPS yang lain sudah selesai melakukan proses rekapitulasi pada hari sebelumnya. Dari hasil pemantauan Tim Liputan Humas KPU, pada proses rekapitulasi di Kelurahan Petompon yang terdiri atas tiga belas TPS berjalan cukup lancar. Proses rekapitulasi dihadiri oleh anggota KPPS dari masing-masing TPS, saksi pasangan calon, panwaslu, lurah, ketua PPK, serta beberapa petugas kepolisian. Untuk keamanan, pihak kepolisian menyiapkan anggotanya sebanyak 3-5 orang di setiap PPS dan 5-10 orang di tingkat PPS.Dijadwalkan mulai Minggu (13/7), proses rekapitulasi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sudah mulai dilakukan hingga Selasa (15/7) dan pada Rabu (16/7) dapat dilanjutkan di tingkat KPU kabupaten/kota serta untuk tingkat KPU provinsi pada Jumat (18/7). (Rita/Ajeng/red.)