Jakarta, kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai penyelenggara pemilu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang prima, baik secara fisik, mental maupun keilmuannya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh KPU RI dalam membentuk SDM yang sehat secara fisik dan sejahtera, serta berdaya tahan tinggi, ditengah-tengah kegiatan kepemiluan dengan beban kerja yang sangat berat.Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal KPU RI, Arif Rahman Hakim, saat memberikan sambutan pembukaan dalam rangka kegiatan seminar kesehatan, yang bertemakan Bagaimana Hidup Bahagia Dengan Diabetes Melitus, yang digelar Kamis (22/10) di Ruang Sidang Utama lantai 2 Gedung KPU RI, yang dihadiri oleh Komisioner KPU, dan seluruh pejabat, pegawai, dan karyawan/ti di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU RI.“Kegiatan yang digagas Biro Umum bersama Biro SDM ini bertujuan untuk membentuk SDM KPU yang sehat dan sejahtera, serta dapat berdaya tahan tinggi dalam menghadapi beban kerja di KPU. Jika para pegawai sehat dan sejahtera, dampaknya juga sekaligus dapat menekan biaya para pegawai dalam pengeluaran untuk merawat kesehatannya,” ungkap Arif saat membuka acara seminar.Seminar kali ini menghadirkan dokter-dokter spesialis dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Tambak. Mereka adalah Dr. Elli Arsita, SpPD; Dr. Lina Rostini, SP.Ak; dan Dr. Stella Bela, MGizi, SpGk. Ketiganya mengupas tuntas soal apa itu penyakit diabetes melitus, kemudian fungsi akupuntur bagi penderita diabetes melitus, dan bagaimana mengatur gizi yang seimbang bagi penderitanya.Ketiganya menjelaskan seputar apa penyakit diabetes melitus, gejala-gejalanya, penanganan secara terpadu, siapa saja yang beresiko terserang, apa yang dianjurkan bagi penderitanya, bagaimana mencegahnya atau menekan naiknya gula darah. Kemudian dijelaskan manfaat akupuntur bagi penderita diabetes melitus, dan yang paling penting adalah bagaimana mengatur pola makan dan pola hidup, terutama dalam mengatur asupan gizi bagi tubuh penderita.Dijelaskannya bahwa di Indonesia tahun 2000 terdapat 8,4 juta jiwa penderita diabetes mellitus, dan ini pada tahun 2030 diperkirakan akan berjumlah 21,3 juta jiwa. Data ini dilansir dari data World Health Organization (WHO), maka masyarakat Indonesia dituntut waspada dan peduli, dari pengenalan gejala hingga pengobatan, serta usaha penekanan terhadap naiknya gula darah.Di tempat terpisah Dr. Maya Setyawati, MKK, SpOk mengatakan bahwa tujuan kegiatan seminar kesehatan di KPU ini adalah untuk memberikan informasi kesehatan bagi para pejabat, pegawai, karyawan dan karyawati di Lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, saat ini terutama terkait penyakit diabetes melitus. Mulai dari pengenalan gejala, penatalaksanaan, pengaturan hidup sehat, serta modalitas terapi yang dapat dilakukan.“Sehingga masing-masing individu dapat mencegah dan mengenali gejala-gejala secara dini penyakit diabetes melitus itu,” ungkap Dokter yang sehari-harinya mengampu Poliklinik Pegawai KPU RI bersama dokter lainnya, Dr. Siti Amalia Lubis dan Drg. Jeni Aryani Sabara, M.Si.Maya menambahkan, kesehatan para pegawai ini mutlak diperlukan ditengah-tengah tuntutan produktivitas kerja yang tinggi, dalam penyelenggaraan pemilu dan pilkada.Seminar-seminar kesehatan seperti saat ini, akan selalu dilakukan secara berkala, dengan tema-tema yang berbeda-beda untuk menciptakan SDM KPU yang berdaya saing tinggi karena didukung kesehatan fisik dan mental yang prima. (wwn/FOTO KPU/Hupmas)