
KPU SUMUT GELAR BIMTEK PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN, DAN REKAPITULASI SUARA
Medan, kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara (KPU Sumut) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara Pemilu Legislatif 2014 untuk 33 KPU Kab/Kota se-Sumut, (26-28/2), di Madani Hotel Medan. Acara tersebut diikuti oleh lebih kurang 100 orang peserta, yang terdiri dari Ketua, Koordinator Divisi Penyelenggaraan, dan Kasubag Hukum dan Teknis KPU Kab/Kota. Acara Bimtek ini dibuka oleh Ketua KPU Sumut, Mulia Banurea. Dalam pengarahannya, Mulia meminta agar seluruh peserta berkonsentrasi, dan berpartisipasi penuh, serta mengikuti dengan cermat seluruh proses Bimtek. Sebab pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara adalah tahap terpenting, bahkan merupakan ruh dari penyelenggaraan Pemilu 2014. Pada tahap inilah sejatinya dipertaruhkan sejauh mana integritas dan profesionalitas seluruh jajaran KPU dalam menyelenggarakan Pemilu. Bila tahapan pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara berjalan dengan baik, maka Pemilu juga akan berkualitas."Saya mengajak seluruh peserta untuk bersungguh-sungguh mencermati dan mendalami materi Bimtek ini. Dan yang terpenting nantinya Bimtek bisa ditindaklanjuti dengan format acara yang sama kepada PPK, PPS, dan KPPS. Sehingga tidak ada distorsi pemahaman diantara penyelenggara," tegas Mulia dalam sambutannya.Bimtek yang berlangsung selama 3 hari tersebut dipandu oleh Koordinator Divisi Teknis KPU Sumut, Benget Silitonga, dan Wakil Koordinator Divisi Teknis Evi Novida Ginting. Dalam pemaparannya, Benget Silitonga maupun Evi Novoda Ginting menekankan pentingnya administrasi kepemiluan dijalankan secara jujur, tertib, dan bertanggungjawab. Selain itu Benget juga mengingatkan agar ketika ada masalah di lapangan, baik itu terkait pemungutan dan penghitungan suara di TPS, maupun rekapitulasi segera diselesaikan di tempat dengan berkoordinasi dengan Panwaslu setempat. "Jangan membiarkan masalah berlarut-larut dan jangan pernah ada kalimat menghardik peserta dengan slogan, nanti kita selesaikan di MK. Kalau ada masalah segera responsif dan putuskan solusinya," jelas Benget.Selama Bimtek, peserta disuguhi sejumlah materi tentang pemungutan dan penghitungan suara di TPS, sebagaimana diatur dalam PKPU No. 26/2013, dan tentang rekapitulasi hasil penghitungan suara, sebagaimana diatur dalam PKPU No. 27/2013. Adapun metode Bimtek yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, dan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Simulasi diperankan oleh peserta langsung. Ada yang berperan sebagai KPPS, saksi, PPL, dan juga pemantau serta pemilih.Secara khusus simulasi juga mengundang penyandang disabilitas dari Organisasi Penyandang Cacat (PENCA), yang berperan sebagai pemilih, untuk memastikan bagaimana azas aksesibilitas nantinya bisa diterapkan dalam pemungutan suara tanggal 9 April 2014.Dari hasil simulasi teridentifikasi sejumlah potensi masalah. Diantaranya, perbedaan persepsi tentang coblosan surat suara yang sah dan tidak sah, pembagian tugas diantara KPPS yang masih lemah sehingga kerja mereka belum optimal, metode pengisian formulir C, C1 dan lampirannya yang membutuhkan waktu lama.Masalah-masalah tersebut selanjutnya didiskusikan bersama, yang kemudian menghasilkan solusi penyempurnaan. Hal lain yang juga penting diperhatikan adalah rekrutmen KPPS yang syaratnya harus non partisan dan bisa baca, tulis, hitung, dan tata cara pengisian formulir C1 plano yang membutuhkan akurasi dan konsentrasi petugas KPPS. (bgt/red.Foto KPU/Hupmas)