Berita Terkini

Ombudsman Usul Pelayanan Publik Masuk Debat Kandidat

Jakarta, kpu.go.id - Mengawali hari pertama di Oktober 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menerima kunjungan Ombudsman RI (ORI) Senin (1/10/2018). Ketua KPU RI Arief Budiman, Anggota Hasyim Asy’ari, Wahyu Setiawan serta Evi Novida Ginting menyambut kehadiran Ombudsman yang datang dipimpin Ketua Ombudsman Amzulian Rifai, Anggota Ahmad Alamsyah Saragih serta Ninik Rahayu.Temu kedua lembaga negara berlangsung hangat dan santai. Masing-masing pimpinan saling bertukar pikiran dan mencermati isu yang berkembang khususnya menyangkut Pemilu 2019 yang akan berlangsung serentak di 17 April nanti.Salah satu perbincangan membahas usulan ombudsman agar sektor pelayanan publik masuk dalam materi debat kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2019. Merespon hal ini Ketua KPU Arief Budiman terlebih dahulu menyampaikan bahwa lembaganya belum membahas lebih detail tentang materi debat kandidat capres-cawapres. “Jadi kami belum membahas detail soal debat karena nanti debat akan kita selenggarakan di 2019, kenapa supaya masyarakat mengetahui apa yang disampaikan, kalau 2018 masih awal nanti masyarakat lupa,” kata Arief di Gedung KPU Jalan Imam Bonjol Jakarta.Sebelumnya Ketua Ombudsman Amzulian Rifai yang mewakili lembaganya mengusulkan agar pelayanan publik masuk materi debat. Dia memandang pemilu dan pilpres adalah sarana strategis yang dapat dimanfaatkan untuk mengikat komitmen kandidat memerhatikan sektor pelayanan publik. Dia juga mengatakan bahwa kesadaran masyarakat saat ini akan hak pelayanan publik saat ini semakin meningkat seiring dengan kesadaran politik mereka dalam pemilu. “Oleh karena itu berkenan KPU mungkin bisa ini jadi materi, sehingga kata pelayanan publik masuk saja (semua) jadi care,” tutur Amzulian. (hupmas kpu dianR/foto: ieam/ed diR)

KPU Bulatkan Tekad Pertahankan dan Amalkan Nilai Pancasila

Jakarta, kpu.go.id - Upacara Hari Kesaktian Pancasila dilingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Senin (1/10/2018) berlangsung khidmat. Ketua KPU Arief Budiman bertindak selaku inspektur upacara memimpin jalannya kegiatan yang diikuti oleh anggota, pejabat serta seluruh staf dilingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU RI.Upacara diawali dengan mengheningkan cipta dilanjutkan dengan pembacaan Teks Pancasila serta Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 oleh petugas dan berlanjut dengan pembacaan Naskah Ikrar oleh Inspektur upacara.“Ikrar, dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan karena adanya kelengahan kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara. Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia telah dapat memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila kami membulatkan tekad untuk mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”Upacara Hari Kesaktian Pancasila ditutup dengan pembacaan doa. (hupmas kpu dianR/foto: dosen/ed diR)

Arief Budiman : KPU Hemat Anggaran Produksi Logistik Pemilu 2019

Gresik, kpu.go.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman menyampaikan lembaganya berhasil menghemat anggaran yang disediakan dalam pengadaan logistik tahap I melalui e-katalog bilik dan kotak suara."Khusus untuk pengadaan kotak dan bilik suara KPU mampu menghemat dari pagu yang disediakan, untuk kotak disediakan Rp 948 miliar, setelah lelang di e-katalog kontrak realisasi anggaran hanya Rp 284.185.351.099 atau hanya 29,97 persen dari total pagu. Sedangkan untuk bilik suara pagunya  Rp 196.011.304.500 setelah dilakukan lelang kontrak yang ditandatangani hanya Rp 59.811.190.620 jadi hanya menggunakan 30,51 persen dari total pagu," ungkap Arief saat kunjungan PT Intan Ustrix, Gersik, Jawa Timur, Minggu (30/9/2018).Lebih lanjut, Arief menjelaskan produksi logistik Pemilu 2019 dibagi dua tahap yaitu 2018 dan 2019. Pembagian tersebut telah disesuaikan berdasarkan jenis, resiko, durasi produksi dan daya tahan saat item disimpan."Untuk produksi di 2019 itu logistik yang produksinya cepat dan dia tidak beresiko disimpan, misalnya surat suara, tinta, dan hologram. Sebagian logistik itu ditangani langsung KPU pusat karena ada beberapa jenis logistik yang standardnya harus sama misalnya surat suara, kualitasnya harus sama, karena kami khawatir kalo dilelang di masing-masing daerah tidak seragam, kemudian hologram, segel, tinta produksinya akan lewat KPU RI," sambungnya.Sedangkan item logistik berupa alat tulis, karet, dan kantong plastik diproduksi langsung di KPU Kabupaten/Kota dengan spesifikasi yang ditentukan KPU Pusat.Sementara itu, pada tahap I bilik dan kotak suara akan diproduksi oleh empat Perseroan Terbatas pemenang tender yakni PT. Karya Indah Multiguna (PT KIM) di Bekasi, PT Cipta Multi Buana Perkasa (PT. CMBP) di Tangerang, PT Asada Mitra Packindo di Serang, serta PT Intan Ustrix di Gersik."PT Intan Ustrix akan memproduksi untuk sebanyak 986.658 (24,30%) untuk kotak Suara dan 310.099(14,66%) untuk bilik suara. PT Intan Usrix juga akan memenuhi kebutuhan 8 provinsi untuk kotak suara yaitu Sumsel, Jatim, Bali, Kaltara, Sulut, Sulteng, Gorontalo, Papua Barat serta 4 provinsi untuk bilik suara yaitu Jawa Timur, Bali, Sulut dan Gorontalo," jelas Arief.Terakhir, Arief berharap pengadaan logistik pemilu dapat berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan tanpa adanya hambatan berarti.Sekedar informasi, kunjungan Arief di PT Intan Usrix didampingi Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito, Direktur Oprasional PT Intan Ustrix Windra setiono, serta Direktur Umum PT Intan Ustrix Kristianto Adi. (hupmas kpu Bil/foto Anggri/ed diR)

Produksi Kotak dan Bilik Diharap Sesuai Kontrak

Bekasi, kpu.go.id - Ditempat lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Minggu (30/9/2018) juga melaksanakan kunjungan ke pabrik yang memproduksi kotak suara dan bilik suara di Bekasi Jawa Barat. Anggota KPU RI, Ilham Saputra yang berkesempatan hadir langsung meninjau produksi yang dilakukan PT Karya Indah Multiguna (KIM).Dalam kesempatan ini turut serta sejumlah awak media nasional maupun lokal, baik media cetak maupun elektronik. PT KIM menjadi salah satu produsen terbanyak dalam hal produksi kotak dan bilik suara dengan jumlah kotak suara 2.399.583 unit (59,10%) serta bilik suara 994.628 unit (47%).Ilham mengatakan PT KIM pemenang tender ini dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang menggunakan sistem e-katalog. Pengadaan oleh perusahaan tersebut menghemat biaya setidaknya dari total pagu anggaran sebesar Rp800 Miliar. “Saya kira ini hal yang baik dari sekian banyak uang negara yang bisa kita simpan untuk kemudian penyelenggaraan pemilu, khususnya kotak suara dan bilik suara,” ujar Ilham.KPU menurut Ilham sangat berharap agar proses produksi berjalan dengan baik, apa telah disusun terkait kontrak produknya sesuai dengan yang diinginkan. “Artinya tidak ada kesalahan-kesalahan, tidak ada yang kemudian diluar ketentuan spesifikasi kontrak, agar kemudian nanti tidak ada mengecewakan, tidak ada persoalan-persoalan kedepan. Dan kami sebagai pengguna tentu saja bisa puas menggunakan produk PT KIM,” kata Ilham.Ilham melanjutkan, pada prinsipnya untuk Pemilu 2019 nanti KPU ingin agar logistik yang diproduksi memenuhi kriteria kotak dan bilik yang tahan, kuat dan tahan lama. “Karena proses pemungutan dan penghitungan memakan waktu. Kalau bisa pengiriman juga jangan sampai terlambat, sesuai dengan kontrak,” tambah Ilham.Adapun jadwal pelaksanaan pekerjaan 64 (enam puluh empat) hari sesuai kontrak dimana produksi 28 September sampai dengan 30 November 2018, distribusi 8 Oktober sampai dengan 30 November 2018 dan serah terima 22 Oktober sampai dengan 30 November 2018. (hupmas kpu irul-dosen/foto: dosen/ed diR)

KPU RI Kunjungi Pabrik Produksi Kotak dan Bilik Suara di Tangerang

Tangerang, kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengunjungi salah satu pabrik di Kabupaten Tangerang Banten, yang memproduksi kotak dan bilik suara untuk kebutuhan Pemilu 2019. Peninjauan ke PT Cipta Multi Buana Perkasa (CMBP) dihadiri langsung Komisioner KPU RI Divisi Keuangan dan Logistik Pramono Ubaid Tanthowi, Komisioner KPU RI Wakil Divisi Keuangan dan Logistik Viryan, Kepala Biro Logistik Setjen KPU RI Purwoto Ruslan Hidayat serta jajaran Direksi PT CMBP.Dalam peninjauan tersebut juga dilakukan penekanan tombol sirine, tanda dimulainya proses produksi kotak suara transparan berbahan karton kedap air, juga diserahkan dokumen pengadaan logistik kotak maupun bilik suara kepada PT CMBP.Ditemui usai meninjau pabrik PT CMBP, Komisioner Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan penekanan tombol sirine bersifat simbolis karena untuk produksi yang dilakukan di Tangerang, Serang, Gresik dan Bekasi telah dilakukan sejak beberapa hari lalu. “Ini hanya formalitas secara resmi, padahal sebenarnya kalau bilik suara sudah diproduksi sekitar tiga hari lalu,” ujar Pramono Minggu (30/9/2018).Pramono menjelaskan bahwa secara keseluruhan jumlah kotak suara yang diproduksi untuk Pemilu 2019 mencapai 4.060.000 unit dengan anggaran Rp284 Miliar, sementara untuk bilik suara secara keseluruhan jumlah yang diproduksi mencapai 2,1 juta dengan anggaran Rp60 Miliar. Adapun untuk PT CMBP yang berada di daerah Dadap ini, mendapat alokasi memproduksi kotak suara transparan sebanyak 540.940 unit (13,32%) serta bilik suara sebanyak 811.172 unit (38,34%).Pramono berharap PT CMBP dapat menuntaskan proses produksi kotak dan bilik tepat pada waktunya dan bisa segera didistribusikan ke daerah. “Jadi yang sudah selesai mulai kita distribusi 8 Oktober 2018,” tambah Pramono.Direktur PT CMBP, Chaliso menegaskan kesiapan perusahaannya untuk tepat waktu menyelesaikan produksi kotak dan bilik suara sesuai permintaan KPU. Bahkan dia berupaya agar dapat menuntaskan proses produksi sebelum batas akhir yang ditentukan. “Kita dikasih 64 hari untuk produksi dari KPU, rencana kita 45 hari, (jadi) masih ada waktu 19 hari untuk waktu,” kata Chaliso.Selain itu Chaliso mengatakan bahwa perusahaannya menjaga kualitas produk yang dibuat. Ini ditandai dengan standar yang diberikan bagi produk-produk yang dibuat di PT CMBP. ”Semua ada kita kan ISO, semua bahan baku ada standar ISO,” tambah Chaliso. (hupmas kpu dianR/foto: ieam/ed diR)

KGTC KPU RI Sapa Mahasiswa Universitas Peradaban

Bumiayu kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kembali menyapa pemilih pemula. Melalui kegiatan KPU Goes to Campus (KGTC), penyelenggara pemilu pada Sabtu (29/9/2018) menyosialisasikan tahapan pemilu kepada mahasiswa Universitas Peradaban, Brebes. Sebanyak tujuh ratusan mahasiswa datang, mendengarkan penjelasan langsung Sekjen KPU Arif Rahman Hakim yang pada paparannya mengajak pemilih pemula untuk aktif dan responsif dalam setiap kegiatan kepemiluan. Pengetahuan yang cukup mengenai kepemiluan akan meningkatkan kesadaran untuk mau memberikan suaranya di 17 April 2019 nanti. "Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil)," ujar Arif di Halaman kampus Universitas Peradaban Brebes.Di acara yang turut dihadiri para dosen, Ketua KPU Kabupaten Brebes, Ketua KPU Kabupaten Tegal, Ketua KPU Kota Tegal serta Kepala Biro (Karo) Teknis dan Hupmas Nur Syarifah dan Wakil Kepala Biro (Wakaro) Teknis dan Hupmas Supriatna ini Arif juga menjelaskan bahwa pada pemilu nanti masyarakat akan memilih 5 surat suara antara lain untuk memilih Anggota DPR, Anggota DPRD Provinsi, Anggota DPRD Kab/Kota, Anggota DPD, serta Presiden dan Wakil Presiden.Sementara itu Ketua Yayasan Universitas Peradaban Abdullah Djafar berterima kasih atas kunjungan KPU yang menjelaskan lebih detail tentang kepemiluan bagi mahasiswa. Dia berharap mahasiswanya mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat kelak bagi masa depannya. "Semoga kita dapat pencerahaan tentang bagaimana masa depan kita lewat pemilu," ucap Abdullah.Senada, Rektor Universitas Peradaban Yahya A Muhaimin  meminta agar mahasiswa memperhatikan secara jelas apa yang akan disampaikan para pembicara. (humas kpu james/ foto: james-april/ed diR)