
Jakarta, kpu.go.id – Keprihatinan akan adanya upaya mendelegitimasi proses dan hasil pemilu disampaikan delapan organisasi kepemudaan nasional yang tergabung dalam Cipayung Plus,saat beraudiensi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (7/5/2019). HMI, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI, IMM, KMHDI dan Hikmahbudhi sepakat menyebut bahwa upaya mendelegitimasi ini adalah sebuah preseden buruk bagi demokrasi di Tanah Air. “Apalagi latar belakang upaya delegitimasi adalah karena ketakutan akan kekalahan dalam proses demokrasi yang sah seperti pemilihan umum,” ujar Ketua HMI Respiratori Saddam Al Jihad saat membacakan pernyataan sikapnya dihadapan Ketua KPU RI Arief Budiman dan Anggota KPU RI, Viryan, Hasyim Asy’ari, Evi Novida Ginting Manik serta Pramono Ubaid Tanthowi. Dipernyataannya yang lain, disebutkan bahwa tindakan semacam ini perlu dibendung agar demokrasi di Indonesia tidak terjerumus kedalam praktek tidak baik yang menciptakan ketakutan di masyarakat. Berikut delapan poin pernyataan sikap, Cipayung Plus: 1. Cipayung Plus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KPU karena telah menjalankan tugas dan tanggungjawab secara baik sebagai penyelenggara pemilu hingga saat ini. 2. Cipayung Plus menyampaikan duka yang mendalam bagi para petugas yang dilapangan yang meninggal dunia demi mewujudkan keberhasilan pemilu. 3. Cipayung Plus selalu berdiri bersama KPU sebagai bentuk dukungan moral dan memastikan segala proses dan kerja KPU kedepan dapat terselenggara secara baik, aman, jujur dan transparan. 4. Cipayung Plus menolak segala bentuk upaya delegitimasi terhadap proses dan hasil pemilu serentak, terlebih yang dilakukan secara inkonstitusional. 5. Cipayung Plus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berjuang bersama kelompok Cipayng Plus untuk memastikan proses demokrasi di Indonesia tetap berlangsung aman dan damai. 6. Cipayung Plus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan dukungan penuh kepada KPU dalam kerja-kerja mereka kedepan. Hal ini penting agar KPU dapat bekerja secara profesional, tenang dan jjur tanpa dipengaruhi oleh tekanan dari luar. 7. Mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dilingkungan masyarakat. 8. Meminta TNI/Polri untuk terus bergandengan dengan masyarakat demi mewujudkan persatuan nasional. (hupmas kpu ri dianR/foto: dianR/ed diR)