Jakarta, kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan
berbagai program, sebagai upaya untuk menciptakan lembaga penyelenggara pemilu
yang kredibel. Salah satunya melalui Workshop Program Reformasi Birokrasi (RB)
di Lingkungan KPU, pada 7- 9 Maret 2014 di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta
Pusat. Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal KPU Arif Rahman Hakim ini
bermaksud untuk merumuskan dan membekali langkah-langkah yang akan dilaksanakan
oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi selama tiga bulan
ke depan.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Farida Fauzia
melaporkan bahwa perkembangan hingga saat ini, dokumen-dokumen pengusulan RB
sedang dalam proses verifikasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
(PAN) dan RB.
Sementara Arif Rahman Hakim menekankan agar Pokja
Pelaksanaan RB segera menyusun Quick Wins, yaitu program kerja yg sangat
dibutuhkan untuk mengubah suatu kondisi menuju kondisi yang kita inginkan.
Quick Wins KPU adalah program-program yang menjadi core-business dari KPU,
yakni menyelenggarakan pemilu. Namun masalahnya, hal-hal apa saja yang sudah
kita lakukan di KPU sering lupa didokumentasikan.
“Contoh, kita sudah melayani pemilih lebih transparan,
dapat dilihat di media elektronik, namun hal ini belum terdokumentasi dalam
dokumen RB kita. Sehingga akhirnya, pada
saat tim verifikator dari Kementerian PAN dan RB nanti menilai, hal ini
akan luput dari perhatian mereka. Otomatis hal
ini akan mengurangi bobot dari hasil yang sudah kita kerjakan,†ungkap
Arif memberi gambaran hasil kerja KPU.
Arif melanjutkan, tujuan RB tu tidak semata-mata
remunerasi gaji saja, namun komitmen kita untuk melakukan perubahan perbaikan
agar KPU jadi lembaga yang kredibel dan dihormati oleh instansi lain. Sebagai
contoh jika penilaian dari Kementerian PAN dan RB nanti hanya mendapatkan
prosentase kecil, 40% misalnya, tidak sebesar yang dibayangkan atau jika
meleset dari harapan, nanti justru akan kecewa. Karena tujuan utama kita adalah
menjadikan KPU sebagai lembaga yang kredibel, dan tentunya itu akan membutuhkan
pengorbanan dari kita.
“Marilah seluruh anggota Pokja untuk mulai menjadi motor
penggerak perubahan, dimulai dari diri sendiri, sehingga bisa mempengaruhi
seluruh isi lembaga untuk menuju perubahan budaya kerja yang baik,†ajak Arif
kepada semua peserta.
“Ke depan agar progres kegiatan RB disosialisasikan di
website KPU dengan membuat sebuah menu pada website tersebut. Agar perkembangan
usulan RB dapat diikuti oleh seluruh pegawai KPU di seluruh Indonesia dan
dilaporkan perkembangannya secara rutin kepada komisioner dan juga para
pejabat/staf di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU dalam suatu forum Coffee
Morning setiap dua mingguan di Kantor KPU,†saran Arif yang sekaligus menjadi
harapan ke depan.
Sekretaris Jenderal juga menginformasikan bahwa KPU
mendapat tawaran dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk melakukan
standarisasi manajemen pada kelembagaan agar KPU dapat mengantongi ISO dari
BSN. Hal ini dirasa dapat dilaksanakan sejalan dengan proses berjalannya RB di
KPU. Hal ini cukup penting untuk meningkatkan rating dan derajat KPU di saat penilaian oleh Kementerian PAN
dan RB, karena salah satu ukuran RB adalah pengakuan KPU di mata lembaga lain.
Workshop ini merupakan workshop Pokja Pelaksanaan RB
pertama dalam keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan rapat dan koordinasi
lainnya, yang sudah dimulai sejak akhir tahun 2013 yang lalu. Peserta workshop
berjumlah 60 orang yang juga merupakan anggota Pokja Pelaksanaan RB yang
terdiri atas para pejabat/staf dari biro-biro/inspektorat Sekretariat Jenderal
KPU.
Para peserta workshop akan menerima pembekalan dari Kepala Biro SDM Sekretariat
Jenderal KPU dan juga para narasumber dari Kementerian PAN dan RB yang secara
spesifik akan memberikan materi tentang persiapan menghadapi verifikasi
lapangan Program RB di lingkungan KPU yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
PAN dan RB di KPU pada pertengahan Maret 2014. (ReniRinjani/red.FOTO KPU/Hupmas)