
Pemilu 2014 Harus jadi Momentum Konsolidasi Demokrasi
Jakarta, kpu.go.id- Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Husni Kamil Manik, Senin (18/3) menerima kunjungan sejumlah aktivis pemerhati Pemilu. Kedatangan para aktivis pegiat Pemilu itu untuk menyerahkan dekrit yang mereka klaim sebagai dekrit rakyat untuk kedaulatan Indonesia. Dekrit tersebut ditujukan kepada partai politik, calon legislatif dan para calon presiden. Sebelum pembacaaan dan penyerahan dekrit, Ketua KPU RI Husni Kamil Manik menegaskan bahwa KPU membuka ruang dialog dan kerja sama dengan semua kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu. Menurutnya, Pemilu 2014 harus menjadi momentum bangsa untuk melakukan konsolidasi demokrasi. “Semua elemen demokrasi harus bersama-sama dan bersatu padu untuk mendorong terwujudnya konsolidasi demokrasi,†ujar Husni. Konsolidasi demokrasi tidak akan selesai jika hanya dikerjakan oleh penyelenggara Pemilu dan partai politik peserta Pemilu. Harus ada keterlibatan kelompok-kelompok kepentingan maupun masyarakat secara luas. Menurut Husni unsur penting lainnya dalam rangka konsolidasi demokrasi yakni adanya komitmen bersama dalam membangun nilai-nilai politik. Untuk konteks Indonesia, Pancasila tentunya harus menjadi rujukan dan sumber nilai dalam menata dan membangun kehidupan berbangsa termasuk kehidupan politik dan demokrasi. Sementara itu Ray Rangkuti dari Lingkar Madani untuk Indonesia menilai dalam tahapan kampanye partai politik peserta Pemilu tahun 2014, publik hanya disuguhi dengan isu-isu yang tidak substantif. “Kita hanya disuguhi informasi naik turunnya elektabilitas bakal calon presiden. Minim bacaan kita apa yang ada di setiap kepala orang yang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai capres,†ujarnya. Ray menegaskan dekrit rakyat untuk kedaulatan Indonesia yang terdiri dari 3 butir itu dapat dituntaskan oleh calon presiden terpilih nantinya. Dekrit tersebut, kata Ray, dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Chalid Muhammad menegaskan setiap Pemilu semua pihak bersemangat untuk menggelorakan perubahan bangsa. Tetapi semangat itu kendor setelah Pemilu usai. Karena itu, menurut Chalid akan lebih bermanfaat jika partai politik, para caleg dan capres mengedepankan gagasan yang bernas untuk menjawab realitas bangsa. “Masalah serius yang kita hadapi hari ini adalah masalah kedaulatan. Tapi para politisi kita masih bicara kulit luar dari problem bangsa. Semakin hari politik kita semakin jauh dari cita-cita bangsa. Padahal politik itu untuk kedaulatan. Kami ingin KPU menyampaikan pesan ini kepada parpol, para caleg dan para capres,†tegasnya. Setelah berdialog dengan Ketua KPU RI dan Anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, para aktivis tersebut kemudian membacakan isi dekrit yang terdiri dari tiga poin tersebut. Dekrit itu kemudian diserahkan kepada Ketua KPU RI untuk disampaikan kepada partai politik peserta Pemilu, Caleg dan Capres. Adapun isi dekrit tersebut, pertama, penyelenggaraan Pemilu 2014 harus meneguhkan cita-cita kemerdekaan RI untuk menegakkan kedaulatan bangsa. Kedua, dihentikannya seluruh kampanye dan propaganda yang menyesatkan oleh partai politik dan calon presiden. Ketiga, memerintahkan kepada partai-partai politik, calon anggota legislatif, dan calon presiden, dalam rangka pelaksanaan Pemilu tahun 2014 untuk menyampaikan program-program politik yang terukur dalam 5 tahun kekuasaannya dan sungguh-sungguh mengembalikan kedaulatan bangsa. (GD/red. FOTO KPU/Dosen/Hupmas)