Berita Terkini

Direktur Kinerja ASN Nilai SKP Online KPU Sangat Bagus

Jakarta, kpu.go.id – Direktur Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN), Magi Prayitno menilai bahwa sistem aplikasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) online yang dirumuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merupakan hal yang sangat positif, Senin (9/11).“Kalau di KPU sudah melakukan seperti itu, ya itu sangat bagus sekali. Saya pikir di instansi lain belum banyak yang seperti ini,” ujar Magi saat menjelaskan Petunjuk Teknis Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil di kantor KPU RI, Jakarta.Ia menilai rumusan tersebut merupakan hal bagus untuk memonitor progres pekerjaan yang dilakukan oleh setiap pegawai. “Jadi saya setuju tadi ada aplikasi SKP online, sehingga pekerjaan pegawai dapat dimonitor secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan,” lanjut Magi.Sebelumnya pada kesempatan yang sama Kepala Biro (Karo) Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU RI, Lucky Firnandy Majanto mengungkapkan bahwa KPU telah meluncurkan aplikasi SKP online yang bertujuan untuk mengukur output dari sasaran kinerja pegawai.“Ini penting bagi kami, (KPU) karena kita semua ingin melihat sejauh mana output yang dihasilkan oleh tiap pegawai. Sehingga kita bisa mencermati apa yang dilakukan oleh setiap pegawai, baik harian, mingguan, bulanan maupun dalam kurun waktu satu tahun,” tutur Lucky.Mengenai penilaian prestasi kerja akhir tahun berdasarkan PP Nomor 46/2011, Magi menjelaskan bahwa hal tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan.“Penilaian prestasi kerja akhir tahun dibuat berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. Beda dengan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) yang kental unsur subjektivitas,” kata dia.Senada dengan uraian Magi, Karo SDM Setjen KPU RI, Lucky Firnandy Majanto menjelaskan bahwa penilaian DP3 yang sebelumnya pernah diterapkan pemerintah untuk mengukur kinerja ASN sangat subjektif.“Saat penilaian DP3 yang kita terima bulan-bulan Desember, kalau pada saat itu kinerja kita sedang tidak bagus, komunikasi dengan atasan juga tidak bagus maka dengan patokan itu saja DP3 kita bisa turun. Kinerja kita sejak Januari sampai September tidak dilihat, jadi subjektivitas penilaian itu sangat ketara,” papar Lucky.Lucky berharap dengan adanya sosialisasi PP Nomor 46/2011 tersebut, pegawai KPU dapat memahami penyusunan SKP dan dapat menerapkannya dengan cermat, sehingga bisa menghasilkan output yang baik sesuai sasaran kinerja yang sebelumnya telah disusun.“Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini kita lebih paham bagaimana menyusun, kemudian menerapkan, sampai dengan kita bisa menghasilkan output yang sesuai rancangan kinerja kita,” kata Lucky. (rap/red. FOTO KPU/dosen/Hupmas)

Luncurkan SIPP, KPU Semakin Mantap Lakukan Reformasi

Jakarta, kpu.go.id – Memantapkan langkah menuju reformasi birokrasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meluncurkan Sistem Informasi Penyelenggara Pemilu (SIPP) di Ruang Sidang Utama Gedung KPU RI, Senin (9/11). SIPP adalah  media informasi tentang penyelenggara pemilu yang berbasis online. Dalam SIPP memuat informasi dan data para penyelenggara  pemilu mulai dari komisioner, pegawai KPU sampai badan ad hoc. Selain menyediakan data informasi tentang data diri dan riwayat penyelenggara, SIPP juga menyajikan data kinerja para pegawai KPU. Dengan adanya sistem informasi ini, penyelenggara pemilu semakin dituntun untuk meningkatkan kinerjanya.“Konsekuensi dari kehadiran sistem ini, kita harus bekerja lebih disiplin,” kata Husni Kamil Manik, Ketua KPU RI periode 2012-2017.Sistem ini juga akan meminialisasi adanya ketimpangan kinerja antar para pegawai karena semua elemen dipaksa bekerja dengan panduan sistem. Sehingga pola kerja menjadi sistemis dan mekanistis. Husni mengatakan kehadiran sistem ini akan menata kinerja individu yang telah ada.“Sistem tanpa kinerja individu tidak berguna, sedangkan kinerja individu tanpa system, hasilnya tidak akan maksimal,” Ujar Husni mengingatkan.SIPP bertujuan untuk menghasilkan data penyelenggara pemilu secara mutakhir dan terintegrasi. Dengan adanya SIPP rekam jejak kinerja para penyelenggara pemilu dapat dipantau publik dan dapat menjadi raport bagi individu penyelenggara pemilu.Lucky Firnandy Majanto, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Jenderal KPU mengatakan kualitas penyelenggara pemilu sangat berpengaruh dalam keberhasilan penyelenggaraan pemilu. Dan peluncuran SIPP ini akan semakin mendorong peningkatan kualitas SDM para penyelenggara.“SIPP bertujuan untuk mewujudkan cita-cita dari reformasi birokrasi serta peningkatan SDM aparatur yang professional dan kompeten,” Ujar Lucky. (ftq/red. FOTO KPU/dosen/Hupmas)

Pilkadanesia Terpilih Sebagai Juara I Apps Challenge

Jakarta, kpu.go.id – Pilkadanesia terpilih sebagai Juara I Kategori Umum lomba aplikasi “Pilkada Serentak Apps Challenge Code For Vote 4.0”. Aplikasi "Pilkadanesia" tersebut menyisihkan 41 aplikasi lainnya yang telah mendaftar pada lomba tersebut. Selain itu “Gerbang Pilkada” terpilih sebagai Juara Kategori Perempuan, “blindformation” meraih Juara pada Kategori Disabilitas, sedangkan untuk Juara Kategori Visioner jatuh kepada “Website Pemilu Akses”.Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) membuka pendaftaran lomba aplikasi dari 23 Oktober sampai 7 November dengan jumlah aplikasi yang terdaftar sebanyak 42 aplikasi.Hari ini, Minggu (8/11) pembuat 42 aplikasi tersebut melakukan presentasi dihadapan para tim juri, kemudian dipilih 12 besar dan mengerucut lagi menjadi 3 besar sebagaimana kriteria yang telah ditetapkan oleh panitia. Adapun tim juri terdiri dari para ahli di bidang teknologi informasi, unsur pers, Ketua Perludem Didik Supriyanto, dan Anggota KPU RI, Hadar Nafiz Gumay, Ferry Kurnia Rizkiyansyah dan Sigit Pamungkas.Berikut daftar pemenang lomba Pilkada Serentak Apps Challenge :Juara I Kategori Umum : PilkadanesiaJuara II Kategori Umum : Sistem Informasi Pilkada Serentak (SIPS)Juara III Kategori Umum : Janji MuJuara Kategori Perempuan : “Gerbang Pilkada”Juara Kategori Disabilitas : “blindformation” Juara Kategori Visioner : “Website Pemilu Akses”

42 Aplikasi Ramaikan “Pilkada Serentak Apps Challenge”

Jakarta,kpu.go.id-  Setidaknya 42 Tim ambil bagian dalam “Pilkada Serentak Apps Challenge: Code for Vote 4.0” yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum RI, KPU Kota Surabaya dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Perludem. Pada acara puncak yang digelar di ruang sidang lantai 2, Gedung KPU RI Jalan Imam Bonjol No.29 Jakarta, mereka menampilkan 42 aplikasi berbasis web, android dan smart phone yang dapat membantu masyarakat dalam event Pilkada Serentak 2015.Sejak pendaftaran dibuka 23 oktober lalu, tim peserta mengajukan berbagai applikasi untuk memudahkan masyarakat dalam mencermati hingga memperoleh informasi rekam jejak calon kepala daerah yang akan mereka  pilih 9 Desember mendatang. Dari pantauan tim hupmas KPU mereka berasal dari kalangan mahasiswa hingga komunitas pegiat pemilu seperti Ilkom UPI, STT PLN, ID Base eVote, Kenal Dekat, Stikom Balikpapan, Telkom University, Binus University, Universitas Guna Darma, IPB, ITB, BSI, UGM dan masih banyak lagi.Sejumlah kategori khusus yang diperlombakan diantaranya kategori applikasi untuk segmen penyandang disabilitas, perempuan dan Scan C1. Kategori terakhir ditujukan untuk kepentingan crowdsourcing khususnya verifikasi hasil Pilkada.“Kategori crowdsourcing paling banyak diikuti, banyak terinspirasi dari kontribusi hebat kawalpemilu.org pada pemilu 2014.” Jelas Dony Muslimin, apps coordinator Pilkada Serentak Apps Challenge. Applikasi ini untuk membantu KPU dalam mendigitalisasi hasil scan C1 dari setiap TPS. Applikasi ini juga memberikan ruang kontribusi masyarakat untuk memverifikasi hasil digitalisasi tersebut.Selain peruntukkan bagi segmen kelompok wanita dan penyandang disabilitas, desain,  kenyamanan, keamanan, manfaat bagi masyarakat pemilih menjadi kriteria penilaian. Juri juga mempertimbangkan aspek sustainibility atau keberlangsungan applikasi dimasa mendatang.42 applikasi ini merupakan gambaran partisipasi open data di Indonesia. Terobosan ini penting sebagai keterbukaan informasi penyelenggaran pemilu serta platform yang memberikan akses informasi pemilu seluas-luasnya bagi masyarakat. Oleh karena itu, dalam sambutannya ketua KPU Husni Kamil Manik berharap, 42 Aplikasi karya 42 tim diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Serentak 9 Desember mendatang.Pilkada serentak Apps Challenge merupakan perlombaan aplikasi pemilu keempat di Indonesia. Kegiatan yang digagas Perludem ini telah menghasilkan banyak menghasilkan applikasi dan website yang memberikan akses informasi kepemiluan secara terbuka serta tanpa biaya. (wira/red.FOTO KPU/dosen/Hupmas)