Berita Terkini

Pemilu Sebagai Mekanisme Rekruitment Politik

Jakarta, kpu.go.id - Pemilihan umum (pemilu) sejatinya masuk dalam salah satu dari empat prinsip aktifitas demokrasi, selain sebagai wadah kompetisi yang sehat, rekrutmen politik di Indonesia yang merupakan tugas partai dituangkan melalui mekanisme pemilu.Hal tersebut diterangkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Ferry Kurnia Rizkiyansyah di depan 32 mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Hukum, President University, di Ruang Sidang Utama Kantor KPU, Jakarta, Senin (16/11)."Rekrutmen politik sebagai salah satu fungsi dari partai, diterjemahkan melalui mekanisme pemilu," terang Ferry.Ferry melanjutkan, bahwa dalam proses demokrasi terdapat empat prinsip penting didalamnya, yakni kebebasan hak, transparansi atau keterbukaan, Partisipasi publik atau pelibatan masyarakat, dan persaingan yang sehat.Dari keempat prinsip tersebut, selain sebagai wadah bentuk persaingan yang sehat, pemilu juga menjadi wadah pelibatan atau partisipasi publik dalam sistem politik.Menurut Verry Junaedi, dosen Fakultas Hukum di kampus tersebut mengatakan bahwa kunjungan mahasiswa dan mahasiswinya itu dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman secara langsung dari praktisi ke pemiluan."Dari kunjungan ini kami mengharapkan para mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman teoritis saja tapi juga mendapatkan pengalaman praktis terhadap pemilu di Indonesia," ungkap Ferry. (dam/red. FOTO KPU/dam/Hupmas)

Targetkan Menang 100%, KPU Mantapkan Persiapan Hadapi Persidangan

Bogor, kpu.go.id – Ida Budiati, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Divisi Hukum mengatakan bahwa proses penyelesaian Sengketa Perselisihan Hasil Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) tetap satu pintu. Hal tersebut dikatakan Ida dalam Acara Konsolidasi Nasional Persiapan Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015, Minggu (15/11) di Bogor.Selain untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi dengan MK, kebijakan tersebut juga dalam rangka mendukung target KPU yang mencanangkan menang seratus persen dalam Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) di MK. Target tersebut dicanangkan sebagai perwujudan bahwa KPU dapat mempertanggungjawabkan semua proses dan keputusan yang dikeluarkan dalam setiap tahapan pemilu.Ida menyatakan serangkaian persiapan dan strategi telah dan akan dilakukan KPU dalam rangka memenuhi target tersebut. Dalam berbagai Rapat Koordnasi dan Bimbingan Teknis yang dilakukan, KPU terus memberikan pembekalan tentang bagaimana strategi beracara di persidangan kepada tim advokasi hukum di tiap jenjang penyelenggara.Dihadapan seluruh peserta rapat konsolidasi, Ida terus mengingatkan kepada KPU Provinsi/Kabupaten/Kota untuk dapat mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan, serta cerdas dalam melihat tantangan dan peluang. Dalam menghadapi persidangan, Ida meminta KPU Provinsi/Kabupaten/Kota lebih fokus  menyusun jawaban pada pokok perkara daripada berlama-lama menyusun eksepsi.“Jangan eksepsi berlembar-lembar, tapi pokok perkara tidak terjawab,” ujar Ida mengingatkan.Selain pembekalan tentang tata cara beracara di persidangan, Ida mengingatkan juga agar KPU Provinsi/Kabupaten/Kota rapi dalam mendokumentasikan kronologis dan keputusan-keputusan di setiap tahapan. Perempuan yang juga Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI ini juga mengatakan bahwa akan diberikan format yang seragam dalam pembuatan Keputusan KPU Provinsi/Kabupaten/Kota tentang Penetapan Hasil Pemilu. (ftq/red. FOTO KPU/us/Hupmas)

1 Desember KPU Surabaya Mulai Distribusikan Logistik Pilwakot

Surabaya, kpu.go.id – Perlengkapan logistik untuk pemungutan suara dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) Surabaya Tahun 2015 akan mulai didistribusikan pada 1 Desember hingga 5 Desember mendatang, Minggu (15/11).Distribusi tersebut akan dilakukan oleh KPU Kota Surabaya secara berjenjang, dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga ke tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kota Surabaya.Untuk memenuhi target tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya mulai melakukan penyortiran dan proses pelipatan surat suara sejak 12 November 2015 yang lalu. Terkait kegiatan sortir, KPU Kota Surabaya menggunakan CV. Siaga, penyedia jasa penyortiran dan pelipatan suara. Penyedia jasa tersebut, menurut KPU Kota Surabaya telah memiliki pengalaman dibidangnya sejak Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2004.Dari Pantauan Komisioner KPU RI, Arief Budiman, jumlah surat suara yang di sortir oleh personil CV. Siaga mencapai 2.087.170 lembar. KPU Kota Surabaya juga telah menyiapkan 2000 surat suara tambahan untuk mengantisipasi terjadinya pemungutan suara ulang.Setelah kegiatan sortir rampung, nantinya surat suara yang dicetak oleh PT. Intan Sejati, Klaten, Jawa Tengah tersebut akan dikemas kedalam dus yang disesuaikan dengan jumlah pemilih di TPS di masing-masing daerah.Mengenai proses pengepakan logistik ke dalam Kotak Suara, hal itu akan dilakukan di tingkat PPK yang disaksikan oleh KPU Kota Surabaya, pihak kepolisian, serta panitia pengawas pemilu tingkat kecamatan. (teks/red. FOTO KPU)

Pemilih Cerdas, Terpilih Pemimpin Berkualitas

Medan, kpu.go.id - Antusiasme  warga kota Medan di Kecamatan Medan Marelan, dalam  mengikuti kegiatan" Temu Komunitas Pemilu  KPU ", Sabtu (14/11) bertempat di Danau Siombak terlihat  tinggi. Tidak hanya dari jumlah kehadiran yang mencapai 200 orang, namun yang terpenting  adalah banyaknya keingintahuan dan pertanyaan yang diajukan para komunitas Pemilu, dikota yang terkenal dengan "bika Ambon"nya ini.Umumnya yang mereka tanyakan adalah terkait teknis penyelenggaraan pemilu, terutama dalam menghadapi hari pencoblosan Pilkada kota Medan, 9 Desember 2015.Setidaknya  10 komunitas pemilu hadir dalam kegiatan ini, diantaranya Serikat Becak Merdeka, Serikat Nelayan Indonesia, Serikat Buruh Sumatera Utara, Komunitas Pemuda Pendukung Ketahanan Pangan, bahkan Komunitas Disabilitas yang tergabung dalam Pertuni/PPUAC pun tidak melewatkan moment yang berharga ini.Komisioner KPU RI, Arief Budiman, mengapresiasi semangat peserta temu komunitas pemilu ini, dan berharap tingkat parsitipasi pemilih khususnya dalam pilkada kota Medan dapat meningkat dibanding pilkada sebelumnya. Dalam sesi pengantar diskusi, Arief Budiman  menekankan agar masyarakat perlu  mengetahui hakekat pentingnya memilih dalam pemilu. Mengingat pemilu merupakan salah satu bentuk pendidikan politik bagi masyarakat. Dengan demikian  masyarakat kiranya berkemauan tinggi untuk datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara), dan cerdas berpolitik untuk memilih pemimpinnya. Kontribusi nyata ini tentu akan berdampak positif terhadap pilihan pemimpin masa depan didaerahnya, yang akan bermuara terhadap pencapaian peningkatan kesejahteraan masyakarat di wilayah masing –masing. "Mengapa kita harus memilih dalam pemilihan umum?, karena sebagai indikator bagi masyarakat untuk peduli dan belajar politik. Jika tidak, tentu tidak akan mendapatkan pemimpin yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya" tegas Arief. Berkaitan dengan hal itu, dalam kegiatan temu komunitas pemilih ini, Arief mengajak para komunitas pemilu di kota Medan dapat berperan aktif memperluas sosialisasi dan informasi pada kelompok/komunitas warga lainnya, agar mau memilih pada Pilkada, 9 Desember mendatang.  Sebelumnya, kegiatan Temu Komunitas Pemilu KPU RI, juga telah dilaksanakan dibeberapa daerah lain, seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Cilegon. Selain di kota Medan, juga akan dilaksanakan dalam waktu dekat di Kabupten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya memberi pemahaman kepada komunitas pemilu di daerah terkait partisipasi pemilih, namun yang lebih penting adalah kegiatan ini dapat membentuk pemilih cerdas yang dapat  memilih pemimpin  berkualitas. (dam/red.ft;dam/Hupmas)

Antara Relawan demokrasi dan tarik Becak.

Medan, kpu.go.id - Sudah sembilan tahun wanita itu berteman dengan matahari dan debu jalanan, sebagai penarik becak. Tiga anaknya menunggu di kamar petak yang disewa nya, paling besar anaknya kelas 1 di Sekolah Menengah Pertama, dan anak keduanya yang duduk di sekolah dasar biasa menunggui adiknya yang masih TK bila sang ibu pergi tarik becak.Tak ada raut lelah di wajahnya, ia pun mulai bercerita pengalamannya terjun sebagai penyelenggara Pemilu di tingkat kecamatan. Tanpa ragu ia katakan tidak ada partai politik dibelakangnya, semua murni dari hati nurani mensukseskan Pemilu.Dikatakannya, keinginannya untuk terlibat kegiatan politik secara aktif muncul saat dirinya beberapa kali mendapatkan order mengantarkan kotak suara dari TPS ke Kecamatan."Sudah sering sekali saya bang dapat order antar kotak suara dri TPS, ingin sekali saya bang masuk langsung mempelajari politik." ujar LisbetWanita 36 tahun itu menjelaskan, bahwa selain sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dirinya juga terpilih dalam seleksi sebagai relawan demokrasi tahun 2013 lalu, mewakili segmen perempuan. "Saya terpilih jadi relawan demokrasi 2013 lalu untuk segmen perempuan. Sosialisasi saya sering lewat tatap muka."Dalam peranannya sebagai relawan demokrasi ia sering ingatkan kepada masyarakat untuk selalu gunakan hak pilihnya demi pembangunan 5 tahun kedepan."Sering saya ingatkan bang, jangan sampai tergoda dengan serangan fajar (politik uang), karena ini semua untuk pembangunan kota medan 5 tahun kedepan." terang isbet, ia melanjutkan, jangan sampai kita (masyarakat-red) panen hanya 5 tahun sekali tapi pembangunan tidak ada selama 5 tahun.Hal tersebut disampaikan Lisbet Situmorang, wanita penarik becak yang juga bekerja sebagai relawan demokrasi, petugas PPK, dan ibu rumah tangga, di hadapan 200 orang dari 10 komunitas lainnya juga , pada kegiatan temu komunitas peduli pemilu di Danau Siombak, kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Sabtu (14/11). (dam,ft;iam/dam)Komisioner KPU RI, Arief Budiman, lakukan dialog dengan salah satu anggota komunitas di Kota Medan, pada acara "Temu Komunitas Peduli Pemilu", Sabtu (14/11).

Tari persembahan Tepa Sirih pada Temu Komunitas Peduli Pemilu.

Medan, kpu.go.Id - Tari persembahan Tepa Sirih pada kegiatan temu komunitas peduli pemilu di danau sihomba, kecamatan medan marelan, kota medan, Provinsi Sumatera utara, Sabtu (14/11). Tarian tersebut biasa dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan yang datang ke Kota Medan dengan memberikan Sirih kepada tamu tersebut.Kegiatan diikuti oleh 10 komunitas yang ada di Kota Medan seperti, Forum komunikas supir taksi, serikat becak merdeka, serikat rakyat pekerja, Gapoktan johor, Persatuan pedagang pasar akik, Pertuni/PPUAC, Serikat buruh sumatera utara, Serikat nelayan indonesia, Kesper medan, Sumatera youth food movement, yang di hadiri oleh Komisioner KPU RI, Arif Budiman.Melalui temu komunitas ini KPU memberikan edukasi mengenai pemilu dan demokrasi kepada para perwakilan komunitas tersebut untuk nanti nya dilanjutkan ke dalam komunitasnya. (dam,ft;dam)