
Jakarta, kpu.go.id - Sesi akhir Rapat Koordinasi Organisasi, Tata Kerja dan Badan Penyelenggara Adhoc Pemilu Tahun 2019, Kamis (15/1/2019) berhasil mengumpulkan masukan serta menginventarisasi masalah dari tiap satuan kerja (satker) Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi seluruh Indonesia.Sebelum memberi masukan dan menyampaikan daftar masalah, tiap KPU provinsi sendiri telah dibagi dalam kelompok diskusi yang membahas dua isu, pertama mengenai struktur organisasi yang pesertanya merupakan perwakilan sekretaris KPU dan kedua tentang penyelenggara badan adhoc yang berisikan Komisioner KPU Provinsi seluruh Indonesia, hasil diskusi secara simbolis diserahkan oleh perwakilan masing-masing kelompok kepada Ketua KPU RI.Sebelum menutup acara, Ketua KPU RI Arief Budiman dalam pesannya mengajak jajarannya membuat strategi khusus menarik minat masyarakat mau menjadi anggota penyelenggara adhoc Pemilu 2019. “Silakan KPU provinsi memotivasi KPU kabupaten/kota untuk membuat strategi bagaimana pada saat rekrutmen (penyelenggara adhoc) diminati dan dinikmati oleh banyak orang,” kata AriefMenurut Arief anggaran untuk pembentukan penyelenggara adhoc telah disiapkan, termasuk pembekalan kepada mereka agar memahami tugasnya di hari pemungutan suara nanti. “Pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II, kami juga mendorong pemerintah untuk dapat memfasilitasi 3-4 orang petugas KPPS dapat menerima pembekalan,” kata dia. (hupmas kpu domin/foto: dosen/ed diR)