Berita KPU Daerah

Tekan Angka Golput, Penyelenggara Wajib Sosialisasi Pemilu

Medan, kpu.go.id- Pada Pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang, angka golput dikhawatirkan akan lebih tinggi dibanding dengan Pemilu 2009. Untuk itu, selain melakukan berbagai sosialisasi, Penyelenggara Pemilu dari tingkat pusat sampai ke tingkat PPK dan PPS wajib melakukan sosialisasi non-formal. Hal ini ditegaskan Koordinator Wilayah Tabagsel KPU Sumut, Yulhasni, pada acara temu ramah bersama Komisioner KPU Mandailingnatal (Madina) dan PPK se-Madina di Aula KPU Madina, Jalan Perintis Kemerdekaan Panyabungan, Kamis (30/1/14).

Menurutnya, kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Sebab, bila merujuk pada hasil survei yang dilakukan LSI beberapa waktu lalu, diprediksi angka golput di Sumut sekitar 30%. Faktor penyebab utamanya bukan karena pemilih tidak ingin memilih pada hari H. Akan tetapi, nama pemilih tidak terdaftar dalam daftar pemilih. "Untuk itu, saya minta kepada kita semua sebagai penyelenggara agar memeriksa kembali DPT. Pastikan nama-nama warga yang telah berhak memilih, telah masuk dalam daftar pemilih," katanya.

Selain karena tidak terdaftar, Ketua Divisi Sosialisasi, Data, dan Informasi KPU Sumut ini, juga menyampaikan penyebab partisipasi pemilih rendah karena adanya apatisme terhadap Pemilu dari para pemilih yang berdomisili di wilayah perkotaan di samping karena faktor ketidak-tahuan terhadap Pemilu.

Untuk itulah, menurutnya, seluruh penyelenggara Pemilu hingga ke tingkat desa berkewajiban melakukan sosialisasi dalam setiap kesempatan. "Jika penyelenggara Pemilu secara gencar terus-menerus melakukan sosialisasi, saya yakin target partisipasi pemilih di Sumut sebesar 80% dan nasional sebesar 75% akan tercapai," ungkpanya.
 
Target Partispasi Pemilih Madina

Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Madina, Agussalam, juga menyebutkan target partisipasi pemilih di Madina untuk Pemilu legislatif April mendatang sebesar 78%. Soalnya, pada Pemilu legislatif 2009 lalu, tingkat partisipasi pemilih sebanyak 78%. "Kami berharap, angka ini dapat dipertahankan. Tentunya, kita semua sebagai penyelenggara Pemilu harus bersungguh-sungguh melakukan sosialisasi dalam setiap kesempatan," katanya.

Sebagai laporan yang terkait dengan kegiatan sosialisasi di Madina, Agussalam menyebutkan KPU Madina telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Pertama, melalui Pemerintah Kabupaten Madina, Dinas Pendidikan Madina yang menginstruksikan guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan yang mengajar di SMA se-Madina untuk menyosialisasikan pentingnya Pemilu 9 April 2014 kepada siswa (pemilih pemula) di sekolah masing-masing. Kedua, pada Rabu lalu (29/1/201), KPU Madina melakukan komunikasi dengan pihak Departemen Agama Madina.

"Ada dua usulan yang kami sampaikan. Pertama, agar mengintruksikan hal serupa terkait dengan demokrasi dan Pemilu kepada guru-guru yang mengajar di MA dan pesantren-pesantren di bawah naungan lembaganya. Selain itu, demi suksesnya Pemilu yang akan datang, para muballigh dan pendeta-pendeta juga diminta agar selalu menyampaikan pesan moral terkait dengan Pemilu dalam setiap kesempatan berkhutbah atau ceramah di depan umat masing-masing," pungkasnya. (kpu provsu)
 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 13,181 kali