KPU Gelar Bimtek E-Proc Pengadaan Logistik Pemilu 2019
Surabaya, kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) E-Procurement yaitu Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) dan E-Tendering pengadaan logistik Pemilu 2019, Senin (12/2) di Surabaya, Jawa Timur.
Bimtek yang dilaksanakan
selama tiga hari ini diselenggarakan KPU bersama 548 operator SiRUP dari 34 KPU
provinsi dan 514 KPU kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Menurut Komisioner KPU
RI Pramono Ubaid Tanthowi, sistem informasi terkait pengadaan tersebut sangat
penting dalam membangun budaya kerja transparan, efisien, dan akuntabel. SiRUP
ini juga langkah awal menuju tata kelola logistik yang baik.
“Sistem informasi ini
sangat penting dalam membangun budaya kerja yang transparan, efisien, dan
akuntabel. Kita tidak mungkin hanya berbekal komitmen niat baik, karena
momitmen itu harus distrukturisasi ke dalam perangkat sistem, seperti SiRUP,
e-katalog, dan e-tendering,” papar Pramono dalam sambutan pembukaan bimtek.
Sistem dan komitmen
tersebut sama pentingnya, tambah Pramono. Untuk itu ke depan semua pengadaan
akan berbasis sistem dan sistem tersebut akan lebih dimaksimalkan.
“Membangun sistem itu
terkait juga dengan budaya, karena membiasakan sistem itu tidak mudah, dan
seluruh pengadaan barang/jasa logistik pemilu ke depan akan melalui e-katalog,”
tutur Pramono yang juga membidangi Divisi Logistik di KPU RI.
Pramono juga
mengingatkan bahwa pengadaan logistik pemilu itu harus mengedepankan
keterbukaan, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Apalagi saat ini semua level
merasakan kesibukan sangat tinggi.
“Saat ini bisa jadi KPU
kabupaten/kota melaksanakan tahapan tiga pemilu, yaitu tahapan pemilihan
bupati/walikota, pemilihan gubernur, dan pemilu nasional, untuk itu pentingnya
SiRUP tersebut sebagai bagian keterbukaan pengadaan logistik kita,” jelas
Pramono. (Arf/red. FOTO Dosen/Humas KPU)