
Tinjau Langsung Pemungutan Suara di Posko Pengungsian
Kabanjahe, kpu.go.id- Ketua KPU Karo Benyamin Pinem bersama Komioner Jesaya Pulungan menyambut rombongan pejabat Muspida Sumatera Utara dan Ketua KPU Provinsi Sumatera Utara, Mulia Banurea, dalam rangka meninjau langsung proses Pemungutan Suara di Posko Pengungsi Korban Erupsi Gunung Sinabung, Rabu (9/4).
Rombongan yang terdiri dari Guburnur Sumut Gatot Pujonugroho, Kapolda Sumut Irjen Syarief Gunawan, Pangdam Bukit Barisan Mayor Jendaral Istu Hari S dan Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi. Rombongan ini juga disambut oleh Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi beserta Sekda Sabarina br Tarigan, Kapolres Tanah Karo AKBP Alberd TB Sianipar, Komandan Satgas Tanggap darurat/Dandim 0205/TK Letkol Inf. Asep Sukarna serta Danyon 125 Simbisa Letkol Inf Charles Binsar Parulian.
Rombongan berangkat dari Medan menggunakan helikopter milik TNI-AD, mendarat di tanah lapang Markas Batalyon 125 Simbisa, Kabanjahe. Selanjutnya rombongan menuju tiga titik lokasi TPS dari 12 titik yang telah ditentukan untuk para posko Pengungsi, yaitu di Gedung Nasional KNPI, Posko UKA dan Posko Lapangan futsal Sumbul.
Gubernur Sumatera Utara yang didampingi Ketua KPU Sumatera Utara dan Ketua KPU Karo melakukan pengecekan langsung ke KPPS terhadap pelaksanaan pemungutan suara. Suasana haru tampak saat rombongan melihat antuisasme para KPPS dan PPS, walau mereka tinggal dalam barak-barak pengungsian, tetapi semangat mereka dalam menyelenggarakan pemilu tidak surut. Begitupun para pengungsi tetap menggunakan hak pilihnya dengan semangat. Masyarakat pengungsi juga memperlakukan kehadiran Gubernur bukan sebagai pejabat, tetapi sebagai bapak, karena nampak sekali keakraban di antara mereka.
Secara khusus, Gubernur juga menyampaikan selamat kepada Ketua KPU Sumatera Utara dan Ketua KPU Karo. Ia mengapresiasi kinerja KPU yang mampu tetap menjaga hak pilih pengungsi dapat tersalur tepat sesuai dengan Dapil asal pengungsi. Karena pengungsi berasal dari dua dapil yang berbeda untuk DPRD Kabupaten. Gatot juga senang, karena sesuatu keadaan yang darurat dapat dilakukan KPU dengan kedaan biasa saja.
Benyamin Pinem menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kerja KPU Karo, terutama kepada KPU-RI dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor: 190/KPU/III/2014 tanggal 26 Maret 2016. Dengan Surat Edaran tersebut KPU Karo tinggal melakukan teknis penyelenggaran. Kepada Ketua KPU Sumut juga menyampaikan terimakasih atas arahan dan petunjuk yang telah diberikan.
Saat pemungutan suara jumlah pengungsi yang memiliki hak suara (tercatat di DPT) berjumlah 11.612 jiwa yang berasal dari 16 desa dan 4 kecamatan. Jumlah itu tersebar di 32 titik posko pengungsian. Dari 16 desa tersebut terdapat 31 TPS. KPU membagi ke-31 TPS tersebut kedalam 12 titik lokasi.
Untuk memudahkan pengungsi menuju titik tersebut, KPU Karo memfasilitasi pengungsi dengan angkutan dari posko pengungsi ke TPS. KPU Karo menggunakan 32 unit bus untuk menjemput dan mengantar pengungsi. Setiap Bus di tempatkan 1 orang PPS dan 1 orang Relawan Remokrasi untuk mengatur pengangkutan. Angkutan juga disediakan buat pengungsi yang berada di Telagah Kabupaten Langkat, daerah ini kira-kira 6 jam perjalanan dari lokasi TPS, Berastagi dan Kabanjahe. Pengungsi yang berasal dari 3 desa ini juga ditanggung makan siangnya. (kpukaro/red. FOTO KPU/Hupmas)
Rombongan yang terdiri dari Guburnur Sumut Gatot Pujonugroho, Kapolda Sumut Irjen Syarief Gunawan, Pangdam Bukit Barisan Mayor Jendaral Istu Hari S dan Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi. Rombongan ini juga disambut oleh Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi beserta Sekda Sabarina br Tarigan, Kapolres Tanah Karo AKBP Alberd TB Sianipar, Komandan Satgas Tanggap darurat/Dandim 0205/TK Letkol Inf. Asep Sukarna serta Danyon 125 Simbisa Letkol Inf Charles Binsar Parulian.
Rombongan berangkat dari Medan menggunakan helikopter milik TNI-AD, mendarat di tanah lapang Markas Batalyon 125 Simbisa, Kabanjahe. Selanjutnya rombongan menuju tiga titik lokasi TPS dari 12 titik yang telah ditentukan untuk para posko Pengungsi, yaitu di Gedung Nasional KNPI, Posko UKA dan Posko Lapangan futsal Sumbul.
Gubernur Sumatera Utara yang didampingi Ketua KPU Sumatera Utara dan Ketua KPU Karo melakukan pengecekan langsung ke KPPS terhadap pelaksanaan pemungutan suara. Suasana haru tampak saat rombongan melihat antuisasme para KPPS dan PPS, walau mereka tinggal dalam barak-barak pengungsian, tetapi semangat mereka dalam menyelenggarakan pemilu tidak surut. Begitupun para pengungsi tetap menggunakan hak pilihnya dengan semangat. Masyarakat pengungsi juga memperlakukan kehadiran Gubernur bukan sebagai pejabat, tetapi sebagai bapak, karena nampak sekali keakraban di antara mereka.
Secara khusus, Gubernur juga menyampaikan selamat kepada Ketua KPU Sumatera Utara dan Ketua KPU Karo. Ia mengapresiasi kinerja KPU yang mampu tetap menjaga hak pilih pengungsi dapat tersalur tepat sesuai dengan Dapil asal pengungsi. Karena pengungsi berasal dari dua dapil yang berbeda untuk DPRD Kabupaten. Gatot juga senang, karena sesuatu keadaan yang darurat dapat dilakukan KPU dengan kedaan biasa saja.
Benyamin Pinem menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kerja KPU Karo, terutama kepada KPU-RI dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor: 190/KPU/III/2014 tanggal 26 Maret 2016. Dengan Surat Edaran tersebut KPU Karo tinggal melakukan teknis penyelenggaran. Kepada Ketua KPU Sumut juga menyampaikan terimakasih atas arahan dan petunjuk yang telah diberikan.
Saat pemungutan suara jumlah pengungsi yang memiliki hak suara (tercatat di DPT) berjumlah 11.612 jiwa yang berasal dari 16 desa dan 4 kecamatan. Jumlah itu tersebar di 32 titik posko pengungsian. Dari 16 desa tersebut terdapat 31 TPS. KPU membagi ke-31 TPS tersebut kedalam 12 titik lokasi.
Untuk memudahkan pengungsi menuju titik tersebut, KPU Karo memfasilitasi pengungsi dengan angkutan dari posko pengungsi ke TPS. KPU Karo menggunakan 32 unit bus untuk menjemput dan mengantar pengungsi. Setiap Bus di tempatkan 1 orang PPS dan 1 orang Relawan Remokrasi untuk mengatur pengangkutan. Angkutan juga disediakan buat pengungsi yang berada di Telagah Kabupaten Langkat, daerah ini kira-kira 6 jam perjalanan dari lokasi TPS, Berastagi dan Kabanjahe. Pengungsi yang berasal dari 3 desa ini juga ditanggung makan siangnya. (kpukaro/red. FOTO KPU/Hupmas)
Bagikan:
Telah dilihat 15,977 kali