
Semangat Ikut Pemilu, Digugah Melalui Jingle dan Maskot
Jakarta, kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai menyeleksi desain maskot dan jingle yang akan digunakan selama tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Selama tiga hari (15-17 Maret 2018) desain yang telah dikirimkan sejak 22 Januari 2018 sebanyak 237 karya maskot dan 228 karya jingle. Nantinya dari hasil penjurian akan ditentukan karya pemenang yang memenuhi kriteria.
Ketua KPU RI, Arief Budiman yang melihat langsung proses penjurian mengatakan, kriteria maskot dan jingle yang akan keluar sebagai pemenang adalah yang dapat menggugah semangat dan keinginan masyarakat terlibat dalam pemilu. Pesan ini menurut dia juga telah dipedomani oleh para dewan juri yang berasal dari orang-orang terpilih dan kompeten dibidangnya. “Kami, Ketua dan seluruh Anggota KPU yang merumuskan, sebetulnya yang kita mau dari jingle itu apa? Kemudian dari beberapa catatan itu, terpilihlah dewan juri dari beberapa ahli seni di IKJ (Institut Kesenian Jakarta) juga para musisi, seperti untuk jinglenya ada Purwanto, Sandi Sandoro, dan Eros Candra. Demikian juga, KPU merumuskan maskot itu seperti apa, dan maunya kaya apa? Baru kita menentukan jurinya. maka untuk maskot, terpilihlah juri Saut Irianto Manik, Indah Tjahyawulan dan Djaduk Ferianto,” ujar Arief disalah satu hotel dibilangan Jakarta Kamis (15/3/2018).
Arief melanjutkan, sayembara yang dibuat KPU bukan sekadar mencari orang-orang yang pintar menggambar atau mahir membuat musik dan lagu, tetapi lebih diharapkan ada keterlibatan masyarakat dalam proses-proses kepemiluan. “Semangat KPU membuka sayembara jingle dan maskot adalah untuk menarik minat masyarakat untuk terlibat didalam proses kepemiluan,” lanjut Arief.
Jingle dan maskot Pemilu Tahun 2019 yang telah menjadi pemenang, nantinya akan dijadikan sebagai salah satu bahan untuk sosialisasi. Harapan KPU nantinya karya-karya yang menjadi pemenang merupakan karya yang mudah dimengerti atau dipahami sehingga menarik minat masyarakat.
“Jadi masyarakat secara luas begitu dengar lagu (jingle-red) dia tahu tentang pemilu, kemudian dia berminat ikut pemilu. Begitu pun dengan melihat gambar (maskot-red) yang menarik, yang menunjukkan proses pemilu transparan, dan independen mereka akan terlibat dalam pemilu,” ujar Arief dengan penuh harap.
Semangat KPU dalam kegiatan sayembara ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan mengenalkan lebih mudah tentang pemilu kepada masyarakat luas, sehingga pelibatan masyarakat diwadahi melalui ajang sayembara.
Saat ditanya media terkait sudah adakah yang masuk kriteria, Arief mengatakan, KPU mempercayakan kepada dewan juri untuk bisa memutus dan menentukan mana lagu (jingle) dan gambar (maskot) yang paling pas untuk semangat Pemilu 2019.
“Semangat berkarya di sini adalah semangat untuk membangkitkan keinginan dan kemauan orang, juga mampu meyuguhkan karya yang bisa dinikmati masyarakat, sehingga masyarakat tertarik untuk terlibat dalam pemilu,” pungkas Arief. (wwn/hms kpu, foto/Sapto)
Bagikan:
Telah dilihat 2,320 kali