Berita Terkini

Walhi Apresiasi KPU atas Tema Pangan, Energi dan Lingkungan Hidup di Pemilu 2014

Jakarta, kpu.go.id- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, atas dimasukkannya isu pangan, energi dan lingkungan hidup dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Pemberian penghargaan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Walhi, Abetnego Tarigan, kepada Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, di Ruang Sidang Utama KPU RI, Selasa (3/9).

Masuknya isu pangan, energi dan lingkungan hidup itu diantaranya dapat dilihat pada Debat Capres dan Cawapres putaran kelima yang berlangsung pada 5 Juli 2014. Menurut Tarigan, penggabungan ketiga tema tersebut dalam materi debat Capres-Cawapres Pemilu 2014 menjadi hal yang sangat penting karena berkaitan dengan sesuatu yang bersifat prinsipil.

“Kita tahu pangan dan energi merupakan hak dasar kita, dan lingkungan ini merupakan suatu hal yang penting. Kalau kita lihat Pemilu 2009, isu lingkungan digabung dengan kesehatan. Sehingga debatnya teknis-teknis lingkungan saja. Tapi di tahun ini, politik pangan, politik energi dan politik lingkungan digabungkan menjadi suatu hal yang menurut kami penting,” kata Tarigan.

Selain itu, Walhi menyampaikan indikator penting dari penilain ini antara lain menurunnya secara drastis penggunaan alat peraga yang tak pada tempatnya. "Jumlah penggunaan baliho ataupun spanduk menurun drastis jika dibandingkan dengan Pemilu 2009," ungkapnya.

Ketua KPU RI Husni Kamil Manik menyambut baik penghargaan dari Walhi tersebut. “Mudah-mudahan apa yang menjadi pendapat dari Walhi terhadap Pemilu 2014 ini bisa menjadi perhatian kita ke depan dalam upaya kita meningkatkan penyelenggaraan Pemilu,” kata Husni.

Husni berharap, penghargaan ini mampu menjadi motivasi seluruh jajaran penyelenggara dari pusat hingga daerah, supaya dapat mencapai prestasi-prestasi berikutnya pada penyelenggaraan pemilu-pemilu yang akan datang.

Husni menerangkan, dalam penyelenggaraan Pemilu 2014, pihaknya telah mendiskusi dan mengingatkan agar pesta demokrasi ini harus bisa berjalan dengan ramah lingkungan. “Jangan sampai ada penyelenggaraan pemilu yang kemudian menimbulkan kerusakan lingkungan, walaupun mungkin dilakukan secara sadar atau pun tidak sadar, langsung ataupun tidak langsung,” kata Husni.

Ia menjelaskan, pada penyelenggaraan Pileg 9 April 2014 lalu, KPU telah membuat aturan agar para peserta pemilu tidak merusak taman dan pepohonan dalam mempublikasikan alat peraga kampanye. “Walaupun masih ada yang kurang patuh, yakni mereka yang langsung memakukan fotonya di pepohonan. Ada juga yang mengecat pepohonan,” jelas Husni.

Kemudian saat Pilpres, lanjut Husni, KPU juga mengharuskan Capres-Cawapres peserta Pemilu 2014 untuk mempunyai visi misi yang mengutarakan tentang lingkungan. “Sebagai tindak lanjut dari visi misi tentang lingkungan itu, kita memasukkan materi tersebut dalam Debat Capres-Cawapres Pemilu 2014,” ujarnya.

“Jadi kita memang punya komitmen agar Pemilu ini bisa ramah lingkungan. Kemudian pasca pemilu, siapapun yang akan memimpin bangsa ini juga punya visi untuk melakukan proses pembangunan di satu sisi, tapi juga melestarikan lingkungan di sisi lain,” imbuh Husni.

Pihak Walhi sendiri berharap, penghargaan ini dapat mendorong KPU sebagai penyelenggara pemilu untuk mewujudkan pemilu yang memperhatikan seputar isu lingkungan hidup. “Kita tahu setelah Pemilu 2014 ini selesai, akan banyak sekali Pemilukada di tahun 2015. Sehingga kami harapkan, isu lingkungan ini bisa menjadi isu penting yang didorong oleh pemerintah daerah. Melalui KPU RI, kami berharap penghargaan ini dapat menjadi pengingat agar penyelenggaraan pemilu di daerah dengan isu lingkungan itu dapat menjadi lebih baik,” pungkas Tarigan. (bow/red. FOTO KPU/dosen/Hupmas)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 3,387 kali